Klitih di Jogja Masih Marak, Penanggulangannya Bagaimana?

Apa itu klitih? Sebelum membahas bagaimana penanganan yang tepat atas maraknya klitih di Jogja, kita akan membahas terlebih dahulu tentang klitih itu sendiri.

Untuk kalian yang masih awam dengan istilah ini, klitih merupakan kejahatan jalanan baik berupa penganiayaan atau tindakan semacamnya yang dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab secara random kepada korban dan umumnya dengan menggunakan senjata tajam.
1713923743257.png

Belakangan ini kasus klitih di Jogja semakin marak, karena itu banyak pihak merasa takut dan mempertanyakan penanggulangan yang tepat atas tindakan kejahatan tersebut. Karena itu, kali ini kita akan membahasnya!

3 Kasus Klitih di Jogja Paling Viral

Kasus klitih di Titik Nol KM Jogja

Awal Februari 2023 lalu, 6 warga kota Jogja ditangkap jajaran polisi Polres setempat setelah diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa asal NTB di area Titik Nol KM Jogja dengan alat bukti berupa sepotong besi dan celurit.

Salah satu pelaku klitih, berinisial GN (17) mengaku bahwa kejadian tersebut dipicu oleh atraksi motor korban ketika melintasi area Jalan Malioboro.

Pelaku berusaha mengingatkan korban, namun berujung aksi saling baku hantam antara GN, korban, dan beberapa pelaku lain. Beruntung, korban selamat dari penganiayaan tersebut karena hanya menderita luka ringan.

Kasus klitih yang menewaskan pelajar karena terkena sabetan gir

Jika mahasiswa asal NTB tersebut selamat dari aksi klitih, lain halnya dengan seorang siswa SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Daffa Adzin Albazith (17) yang tewas karena terkena sabetan gir pelaku.

Korban diketahui merupakan anak dari anggota DPRD Kebumen yaitu Makhdan Anis. Atas tindakannya, lima pelaku berhasil dibekuk polisi dan dijatuhi hukuman yang berbeda – beda oleh Pengadilan Negeri Jogja pada November 2022.

Beberapa waktu kemudian, kelima pelaku melalui kuasa hukumnya mengajukan banding tingkat kasasi ke MA dan ditolak pada Januari 2023 lalu.

Klitih pada 2021 silam

Pada akhir 2021, dua peristiwa klitih terjadi secara hampir bersamaan di Jogja. Peristiwa pertama terjadi di Sleman, pada Senin Desember 2021. Korban adalah seorang remaja berinisial D dan F masing – masing berusia 16 tahun yang dikeroyok dan dibacok oleh 6 orang.

Peristiwa lainnya memakan korban perempuan yang tangannya mengalami luka mirip sayatan setelah sempat dipepet sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang tak dikenal. Kejadian tersebut terjadi di Underpass Kentungan, Depok, Sleman, Jogja.

Lantas, dapatkah klitih yang sangat membahayakan ini ditanggulangi?

Penanggulangan Kasus Klitih di Jogja

Dengan cukup banyaknya klitih di Jogja, hal yang kemudian wajib dibahas adalah soal penanggulangan klitih itu sendiri. Jadi, bagaimana penanggulangan kasus klitih yang tepat?

Penegakan keamanan oleh aparat

Sebagai garda terdepan pemberi perlindungan masyarakat, aparat harus bergerak melakukan patroli malam karena rata – rata perilaku klitih dilakukan pada malam hari.

Selain itu, pemberian hukuman yang pantas tanpa tebang pilih dan tanpa pandang bulu juga diperlukan. Setiap pelaku klitih harus diberi hukuman yang sesuai dengan perilakunya sesuai Undang – Undang.

Pencegahan klitih dimulai dari keluarga

Tak hanya aparat penegak hukum dan aparat keamanan saja yang harus bertindak mengatasi masalah klitih di Jogja. Keluarga juga menjadi garda terdepan yang harus sadar untuk memberikan pengawasan ekstra terhadap anggota keluarganya.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Drs. Soeprapto, S.U, seorang sosiolog kriminal UGM dalam channel YouTube UGM.

Menurut Soeprapto, karena kebanyakan pelaku klitih adalah anak – anak dan remaja, maka penanggulangannya harus dimulai dari keluarga. Jam malam merupakan jam di mana anak sudah dipulangkan dari sekolah dan harus berada di rumah. Karena itu, orang tua wajib memberikan pengawasan terhadap tingkah laku anak, memberikan batasan terhadap jam pulang anak, juga memberikan aturan yang harus dipenuhi setiap anggota keluarga, sehingga perilaku menyimpang di malam hari termasuk klitih dapat dicegah dan diminimalisir.

Sosialisasi oleh sekolah dan lembaga swadaya masyarakat tentang klitih

Sosialisasi tentang klitih perlu dilakukan secara masif. Lewat sosialisasi yang baik, semua pihak dapat disadarkan tentang keberadaan klitih, apa bahayanya, dan apa konsekuensi bagi orang yang menjadi pelaku klitih.

Pelaku klitih dan anak – anak atau orang – orang yang berpotensi menjadi pelaku klitih harus mulai ditanamkan rasa takut berbuat kejahatan karena setiap kejahatan pasti mendapatkan balasan atau hukuman.

Demikian sedikit informasi yang kami dapat sampaikan terkait klitih di Jogja yang sampai saat ini masih marak terjadi. Semoga Jogja cepat kembali aman dan klitih segera dapat ditanggulangi tanpa adanya pengulangan kasus di kemudian hari.
 
Back
Atas.