KEBERADAAN PAMERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER GEN Z

Generasi Z merupakan mereka yang lahir diantara tahun 1996 – 2012. Mereka yang lahir pada tahun tersebut, rata-rata saat ini sudah menginjak remaja atau sedang duduk di bangku kuliah. Tanpa disadari arus modernisasi telah memasuki Negara Indonesia yang perlahan-lahan membuat luntur rasa nasionalisme pada masyarakat khususnya pada anak- anak milenial atau generasi Z. Rasa nasionalisme, cinta tanah air itu perlahan hilang dan tergantikan oleh budaya luar atau budaya asing. Modernisasi sendiri dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya warga negara Indonesia. Suka tidak suka, ia datang dan mengubah nilai-nilai yang ada. Artinya banyak pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita, sehingga banyak anak muda yang melupakan budayanya sendiri, menganggap budaya asing lebih bagus daripada budayanya sendiri.

Pameran kebudayaan adalah salah satu cara untuk menyajikan sebuah karya seni kebudayaan secara visual. Pameran kebudayaan menjadi salah satu media untuk mengenalkan berbagai kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Keberadaan Pameran Kebudayaan dapat menjadi tolak ukur kesadaran masyarakat bahwa kebudayaan yang dimiliki negara Indonesia tidak kalah dengan budaya negara lain, tradisi dan kebudayaan yang menjadikan mereka sebagai seutuhnya manusia yang berbudaya. Pameran kebudayaan harus mengalami perkembangan agar tetap eksis di berbagai kalangan. Perkembangan dan pembaruan ini tentu merujuk pada perkembangan teknologi di era digital. Seperti saat ini, pameran budaya yang ditampilkan di museum Yogyakarta dengan penggabungan teknologi imersif dan sejarah informatif merupakan sebuah perkembangan dan pembaruan pameran kebudayaan yang dilakukan untuk melakukan pendekatan yang sesuai dengan target pengunjung adalah strategi bagi pameran budaya untuk dapat bertahan di tengah generasi Z.

Dengan hal tersebut pameran kebudayaan dalam upaya pembentukan karakter Gen Z melalui penampilan kebudayaan, penampilan karya seni Indonesia untuk mewujudkan good citizen. Pameran kebudayaan di sekolah dasar hingga perguruan tinggi maupun di lingkungan sekitar bertujuan untuk mengenalkan kepada Gen Z sebagai generasi muda bangsa untuk mengenali serta mengembangkan kebudayaan yang dimiliki negara Indonesia ini, dan dapat melesetarikan kebudayaan yang dimiliki negara Indonesia. Dengan adanya pameran Kebudayaan Gen Z mampu menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan cinta tanah air bernasionalisme dan patriotisme, serta memiliki daya saing yang dapat berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai dan sejahtera berdasarkan nilai – nilai pancasila.

Pengaruh globalisasi membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menimbulkan perkembangan- perkembangan yang sangat cepat. Globalisasi sendiri suatu tantangan bagi bangsa Indonesia. Banyak sekali faktor-faktor yang membuat lunturnya jiwa nasionalisme, faktor yang menjadi utama nya itu adalah internet dan teknologi. globalisasi dianggap mengancam eksistensi kebudayaan lokal dan berpotensi merusak keanekaragaman budaya lokal. Dapat kita lihat banyak gen z yang lebih menyukai budaya luar seperti lagu korea. Film korea, bahkan berpenampilan kebarat-baratan. Namun, di sisi lain kebudayaan lokal juga dapat menjadi instrument yang mampu merawat nasionalisme, karena budaya merupakan alat potensial dalam counter hegemonydan mampu menjadi penguat nasionalisme. Kearifan lokal memuat nilai-nilai luhur bangsa yang jika dirawat dengan baik, dapat menghasilkan karakter masyarakat berbangsa yang unggul.

Terkadang tidak sedikit anak muda yang menganggap bahwa budaya negera Indonesia adalah budaya yang kuno, maka dari itu mereka kurang tertarik. kita sebagai generasi bangsa harus sadar akan keberagaman budaya dinegara kita. Tantangan keanekaragaman asing ini banyak dihadapi anak muda Indonesia, yang hidup dekat dengan internet dan pengaruh dunia luar. Padahal, posisi generasi muda bagi bangsa sangatlah penting. Selain sebagai kelompok usia produktif, generasi Z Indonesia juga menjadi kelompok generasi terbanyak. Generasi Z yang sangat berhubungan erat dengan internet dan sosial media tentu memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakteristiknya. Hal ini dapat dilihat dari pergeseran cara berkomunikasi dan keterampilan individunya. Generasi Z melihat pameran kebudayaan sebagai sarana pendidikan yang memberikan ruang bagi mereka untuk mengenal kebudayaan Indonesia. Kehadiran pameran kebudayaan yang diimbangi dengan kemajuan teknologi tentu menjadi hal menarik untuk dikunjungi. Agenda pameran kebudayaan mampu menguatkan rasa nasionalisme mereka dengan semakin mencintai keanekaragaman bangsa Indoensia sebagai keunggulan Indonesia. Mereka pun terhindar dari pontensi indoktrinasi, intoleransi, dan berbagai dampak negatif dari globalisasi moderensasi. Gen Z pun antusias dengan keterlibatan aktif Gen Z dalam melestarikan dan mempromosikan pameran kebudayaan berharga dari bangsa Indonesia.
 
Back
Atas.