Jogja Darurat Sampah, Gawat Banget! Bagaimana Penanganannya?

Masalah sampah sepertinya memang menjadi suatu masalah pelik di berbagai kota yang ada di Indonesia, termasuk Jogja. Yaps, saat ini Jogja darurat sampah. Masalah sampah di Jogja bahkan dinilai mengkhawatirkan.
1704931968527.png

Meski begitu, Nur Azizah, S.IP, M.Sc, seorang ahli politik UGM dalam sesi diskusi berjudul “Piyungan Penuh, Masyarakat Gaduh” menyampaikan bahwa dirinya menyayangkan kegaduhan masalah sampah yang baru muncul sekarang. Padahal masalah tersebut sudah sejak lama ada dan butuh penanganan yang tepat.
1704931937582.png

Karena itu, menurutnya, PR terbesar pemerintah Jogja beserta warga saat ini adalah bagaimana mengatasi masalah sampah di Jogja yang menggunung itu. Seperti apa penyelesaiannya?

Jogja Darurat Sampah : Misi Penanganan yang Diperlukan

Mengenai tata kelola sampah, sudah ada regulasi tentang pengelolaan sampah yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 18 tahun 2008. Regulasi tersebut menyebutkan bahwa pengelolaan sampah diperlukan 3R dan EPR. 3R yaitu Reduce (pengurangan), Reuse (pemakaian kembali), dan Recycle (daur ulang), sementara EPR (Extended Producer Responsibility) atau Tanggung Jawab Produsen yang di perluas.

Hanya saja dalam pengimplementasian atas regulasinya masih sangat kurang. Mengenai Jogja darurat sampah, disebutkan juga oleh ahli politik UGM Nur Azizah, S.IP, M.Sc, bahwa semua itu tidak hanya selesai dengan tangan pemerintah, melainkan juga perlu kesadaran masyarakat untuk membantu dan menyukseskan penanganannya.

Karena itu, masalah Jogja darurat sampah perlu ditangani dengan beberapa cara di antaranya :

Implementasi atas regulasi yang sudah ada

Yaps, percuma ada regulasi kalau regulasi tersebut hanya didiamkan tidak diimplementasikan. Jadi, atas regulasi yang sudah ditetapkan, harus diimplementasikan semua pihak karena masalah sampah adalah sebuah masalah yang harus ditangani oleh banyak pihak bukan satu pihak saja.

Edukasi sampah untuk masyarakat

Bagaimana masyarakat akan sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan, atau mau mengurangi sampah dengan 3R, jika mereka tidak memiliki pengetahuan tentang betapa pentingnya penanggulangan sampah bagi lingkungan?

Untuk itu, dalam menanggulangi Jogja darurat sampah, perlu adanya peran aktif dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan kampus – kampus, dan pihak pemerhati sampah untuk memberikan penyuluhan tentang bagaimana mengelola dan mengurangi sampah kepada masyarakat.

Kolaborasi hebat antara pemerintah, swasta, dan warga Jogja

Ketika semua pihak berkolaborasi, tentu apapun akan jadi lebih mudah, termasuk penanggulangan masalah sampah. Karena itu, pemerintah, swasta, dan seluruh warga Jogja harus meningkatkan kolaborasi di ranahnya masing – masing.

Pemerintah menanggulangi sampah dengan cara membuat regulasi atau aturan dan memberikan fasilitas sampah yang memadai. Pihak swasta termasuk pelaku usaha bersama warga masyarakat menanggulangi sampah dengan tidak menambah beban sampah serta memiliki kesadaran untuk melakukan 3R (Reduce, reuse, dan recycle).

Jika semua pihak memiliki kesadaran penuh dalam hal pengelolaan sampah, tentu masalah sampah berkemungkinan besar untuk dapat teratasi sehingga keselamatan lingkungan pun dapat diwujudkan.

Menanggulangi sampah dengan cara inovatif

Pemerintah Kota Jogja, sebelumnya sudah mengambil langkah inovatif dengan meluncurkan gerakan Mbah Dirjo. Gerakan apakah itu?

Gerakan Mbah Dirjo merupakan sebuah program pemerintah Jogja dengan melibatkan pegawai ASN dan non ASN di Jogja untuk melakukan pengelolaan limbah sampah melalui metode biopori sampah.

Biopori sampah merupakan lubang resapan berbentuk silindris yang dibuat vertikal ke dalam tanah untuk meningkatkan daya serap air tanah dan dibagian atasnya diberi sampah organik untuk dijadikan kompos alami.

Metode pengolahan limbah ini dilakukan di Jogja dengan menargetkan satu keluarga satu biopori sampah sehingga total 200 ton sampah yang ada di Jogja dapat ditanggulangi setiap harinya.

Demikian informasi yang kami dapat sampaikan terkait Jogja darurat sampah dan sekaligus penanganan yang tepat dilakukan. Tak hanya Jogja, penanggulangan sampah dengan cara di atas sudah sepatutnya dijalankan oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mengurangi sampah secara nasional di berbagai wilayah atau daerah.​
 
Back
Atas.