UMKM BATIK RUMAHAN DAN KONDISI SETELAH PANDEMI COVID 19 SELAMA LEBIH DARI SATU TAHUN SETENGAH

Gadung Mlati Batik adalah UMKM rumahan yang bergerak dibidang kerajinan batik yang dirintis oleh Sugeng Widodo dibantu dengan keluarganya. Sugeng merintis Gadung Mlati Batik pada tahun 2010. Saat merintis UMKM ini Sugeng mengalami berbagai kendala yang disebabkan kurangnya pengalaman. Kendala tersebut seperti kegagalan pewarnaan kain batik dan pemasaran. Kunci untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan cara belajar dengan orang – orang yang berpengalaman pada bidang batik.

“Untuk mengatasi kendala – kendala saat merintis UMKM, saya terus belajar dengan teman - teman yang lebih berpengalaman” ujar Sugeng.

Gadung Mlati Batik menyediakan batik tradisional. Saat proses produksi kain batik dilakukan dengan cara manual. Prosesnya diawali dengan cara membatik dengan cap, mewarnai kain batik, merebus kain batik agar lilinnya hilang, menjemur kain batik dan yang terakhir packaging menggunakan plastik. Harga kain batik di Gadung Mlati Batik kisaran Rp 35 ribu per meter untuk jenis batik satu warna dan Rp 60 ribu per meter untuk jenis batik dua warna.

Target pemasaran Gadung Mlati Batik mulai dari kalangan tua hingga kalangan muda. Gadung Mlati Batik memasarkan produknya dengan cara membangun toko online dan konsinyasi atau menitipkan barang ditoko. Gadung Mlati Batik juga menyediakan kain batik di rumah produksi yang berada di Bantul, Yogyakarta.

Saat pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 Gadung Mlati Batik mengalami penurunan omzet yang sangat drastis. Sebelum terjadinya pandemi COVID-19, UMKM Gadung Mlati Batik berjalan dengan lancar dan saat terjadinya pandemi tidak ada pemasukan sama sekali. Biaya operasional produksi batik juga terjadi kenaikan sehingga harga batik menjadi naik.

“Pada awal pandemi COVID-19 sangat berpengaruh, sebelum terjadi pandemi COVID-19 orderan itu pasti ada dan saat pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 seketika macet.” ujar Sugeng.

Setelah pandemi COVID-19 selama lebih dari setahun setengah UMKM Gadung Mlati Batik kembali bergerak. Sedikit demi sedikit mulai ada beberapa orderan yang mulai masuk. Hal ini dikarenakan PPKM di sekitar Jogja juga sudah mulai dilonggarkan.

Rencana Sugeng yaitu mengembangkan kembali UMKM Gadung Mlati Batik yang sempat mengalami kemacetan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan harapan kedepannya dari Sugeng adalah pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga UMKM Gadung Mlati Batik kembali lancar dan semakin maju.
 

Lampiran

  • 87aaca21-07bc-4c41-bde3-6aae44888ab5.webp
    87aaca21-07bc-4c41-bde3-6aae44888ab5.webp
    119 KB · Dilihat: 67
Back
Atas.