Potensi Hujan Lebat di Yogyakarta Masih Berlangsung hingga 14 November

JOGJA.COM - Hujan lebat yang mengguyur DIY masih akan terjadi pada beberapa hari ke depan.

BMKG pun mengimbau agar masyarakat dapat mewaspadai potensi hujan disertai angin yang akan melanda DIY.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Agus Sudaryatno mengatakan di bulan November 2018, wilayah Yogyakarta secara bertahap akan memasuki awal musim hujan.

Dijelaskannya, Yogyakarta bagian utara dan barat seperti Sleman dan Kulonprogo bagian utara dan barat, akan terlebih dahulu masuk musim hujan.

Kemudian di bagian tengah seperti Bantul, kota Yogyakarta, Sleman timur dan Gunungkidul utara di pertengahan November ini baru akan masuk awal musim hujan.

Terakhir di akhir November Gunungkidul bagian selatan memasuki musim hujan.

"Oleh sebab itulah hujan di bulan November belum merata terjadi di wilayah Yogyaakarta. Wilayah utara dan barat diprediksi akan lebih bnyk hujan dibandingkan bagian selatannya," ujar Agus.

Lebih lanjut, Joko Budiyono, koordinator Stasiun Klimatologi BMKG memaparkan potensi hujan lebat masih akan terjadi hingga 14 November mendatang.

Hal ini dikarenakan adanya aktifitas aliran massa udara basah atau fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) dari Samudera Hindia, tepatnya sebelah barat Sumatera yang menuju ke wilayah Indonesia terutama Jawa yang menyebabkan kondisi atmosfer wilayah tersebut sangat basah.

Kemudian dengan adanya konvergensi atau pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Jawa dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi terjadi hujan intensitas lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang di beberapa wilayah DIY.

Ia memprediksi, beberapa wilayah yang akan terkena dampak hujan lebat disertai petir selain di Kota Yogyakarta yakni Kulonprogo di Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo, Kokap, Nanggulan.
 
Back
Atas.