Observasi Hasil Wawancara dengan Warung Makan Indomie
I. Latar Belakang
Warmindo (Warung Makan Indomie), mungkin menjadi salah satu pilihan tempat makan favorit bagi kebanyakan mahasiswa di Yogyakarta. Tak seperti halnya warkop di Jakarta yang menjual menu makanan sederhana, seperti aneka olahan mie instan, roti bakar, bubur kacang hijau dan tentunya kopi itu sendiri, Warmindo justru menjual aneka menu yang bervariasi, mulai dari aneka lauk pauk, sayur, sambal, gorengan, minuman sachet dan tentunya mie instan itu sendiri. Kehadiran Warmindo di Yogyakarta adalah sebuah cerminan dari betapa multikultur dan populernya Yogyakarta sebagai salah satu provinsi yang ketiban rezeki karena menjadi tempat tujuan bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya. Kehadiran Warmindo di Yogyakarta yang ekspansionis adalah sebuah jawaban menarik dari perspektif kuliner dalam melihat fenomena multikultur yang ada di Yogyakarta.
II. Maksud Dan Tujuan
1. Memenuhi tugas UAS Pengantar Bisnis
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan mau bekerja
3. Melatih Mahasiswa untuk berbicara di depan umum
III. Anggota Wawancara
1. Narasumber : Mas Agung
2. Yohanes Kajam
IV. Waktu dan Tempat
Waktu: 21 November 2021
Tempat: Condongcatur, Jln Melati III
Pukul: 20:30 WIB
V. Percakapan Wawancara
Pewawancara:
Selamat Malam Mas, perkenalkan nama saya Yohanes Kajam, saya dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ingin mewawancarai Mas yang memiliki Warmindo ini. Apakah boleh minta waktu sebentar mas buat wawancara?
Narasumber: Iya Boleh
Pewawancara: yang peratama-tama alangkah baiknya mas memperkenalkan diri?
Narasumber: Perkenalkan nama saya Agung Muhamad Saputra
Pewawancara: kalauboleh tau, apa nama usaha yang anda buka ini Mas?
Narasumber: Nama usaha ini adalah Warung Makan Indomie
Pewawancara: Kalau boleh tau menu-menu apa saja mas yang ada di sini?
Narasumber: ada banyak menu-menunya, yaitu Ayam Balado, Ayam Krispi, Ayam Sunreng,
magelangan, Mie dokdok, dan lain-lain.
Pewawancara: Sejak kapan usaha ini berdiri mas?
Narasumber: sejak dua tahun yang lalu, yaitu 2019.
Pewawancara: Berapa modal yang mas keluarkan untuk usaha ini?
Narasumber: modal pertama yang saya keluarkan untuk usaha ini kurang lebih 60 jutaan mas.
Pewawancara: Pada pukul berapa usaha mas dibuka, dan pada pukul berapa usaha mas
ditutup?
Narasumber: Kalau ini warung 24 jam, ga pernah tutup mas.
Pewawancara: Berapa keuntungan perhari yang mas dapat?
Narasumber: keuntungan perhari saya sekitar 600 ribu, atau 500 ribu.
Pewawancara: Dimana mas membelanja barang kebutuhannya?
Narasumber: Untuk kebutuhan makanan, saya belanja di pasar, kalau untuk minuman
-minuman indomie di agent terdekat.
Pewawancara: bahan makanan itu di beli sendiri atau di hantar/dikirim mas?
Narasumber: saya beli sendiri mas
Pewawancara: stok yang mas persiapkan perhari untuk masing-masing menu?
Narasumber: kalau untuk stok itu tidak, cumin langsung belanja dsari pasar dan agent, untuk
dijual lagi.
Pewawancara: untung yang mas dapat dipergunakan untuk apa mas?
Narasumber: untung yang saya dapat untuk keperluan sehari-hari mas.
Pewawancara: ini berhubung pembuatan video ini untuk tugas kami mas. Motivasi apa yang
mas berikan untuk kami para mahaasiswa untuk memulai bisnis baru mas?
Narasumber: untuk para mahasiswa, saya ingatkan untuk belajar lebih giat lagi, supaya
mendapat masa depan yang lebih cerah, mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Pewawancara: baik, mas terima kasih atas motivasinya.
Narasumber: iya sama-sama mas.
Pewawancara: Baik terima kasih atas waktu dan kesempatan mas, yang telah meluangkan
waktunya untuk diwawancarai.
Narasumber: baik mas, sama-sama, dan terima kasih kembali.
I. Latar Belakang
Warmindo (Warung Makan Indomie), mungkin menjadi salah satu pilihan tempat makan favorit bagi kebanyakan mahasiswa di Yogyakarta. Tak seperti halnya warkop di Jakarta yang menjual menu makanan sederhana, seperti aneka olahan mie instan, roti bakar, bubur kacang hijau dan tentunya kopi itu sendiri, Warmindo justru menjual aneka menu yang bervariasi, mulai dari aneka lauk pauk, sayur, sambal, gorengan, minuman sachet dan tentunya mie instan itu sendiri. Kehadiran Warmindo di Yogyakarta adalah sebuah cerminan dari betapa multikultur dan populernya Yogyakarta sebagai salah satu provinsi yang ketiban rezeki karena menjadi tempat tujuan bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya. Kehadiran Warmindo di Yogyakarta yang ekspansionis adalah sebuah jawaban menarik dari perspektif kuliner dalam melihat fenomena multikultur yang ada di Yogyakarta.
II. Maksud Dan Tujuan
1. Memenuhi tugas UAS Pengantar Bisnis
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan mau bekerja
3. Melatih Mahasiswa untuk berbicara di depan umum
III. Anggota Wawancara
1. Narasumber : Mas Agung
2. Yohanes Kajam
IV. Waktu dan Tempat
Waktu: 21 November 2021
Tempat: Condongcatur, Jln Melati III
Pukul: 20:30 WIB
V. Percakapan Wawancara
Pewawancara:
Selamat Malam Mas, perkenalkan nama saya Yohanes Kajam, saya dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa ingin mewawancarai Mas yang memiliki Warmindo ini. Apakah boleh minta waktu sebentar mas buat wawancara?
Narasumber: Iya Boleh
Pewawancara: yang peratama-tama alangkah baiknya mas memperkenalkan diri?
Narasumber: Perkenalkan nama saya Agung Muhamad Saputra
Pewawancara: kalauboleh tau, apa nama usaha yang anda buka ini Mas?
Narasumber: Nama usaha ini adalah Warung Makan Indomie
Pewawancara: Kalau boleh tau menu-menu apa saja mas yang ada di sini?
Narasumber: ada banyak menu-menunya, yaitu Ayam Balado, Ayam Krispi, Ayam Sunreng,
magelangan, Mie dokdok, dan lain-lain.
Pewawancara: Sejak kapan usaha ini berdiri mas?
Narasumber: sejak dua tahun yang lalu, yaitu 2019.
Pewawancara: Berapa modal yang mas keluarkan untuk usaha ini?
Narasumber: modal pertama yang saya keluarkan untuk usaha ini kurang lebih 60 jutaan mas.
Pewawancara: Pada pukul berapa usaha mas dibuka, dan pada pukul berapa usaha mas
ditutup?
Narasumber: Kalau ini warung 24 jam, ga pernah tutup mas.
Pewawancara: Berapa keuntungan perhari yang mas dapat?
Narasumber: keuntungan perhari saya sekitar 600 ribu, atau 500 ribu.
Pewawancara: Dimana mas membelanja barang kebutuhannya?
Narasumber: Untuk kebutuhan makanan, saya belanja di pasar, kalau untuk minuman
-minuman indomie di agent terdekat.
Pewawancara: bahan makanan itu di beli sendiri atau di hantar/dikirim mas?
Narasumber: saya beli sendiri mas
Pewawancara: stok yang mas persiapkan perhari untuk masing-masing menu?
Narasumber: kalau untuk stok itu tidak, cumin langsung belanja dsari pasar dan agent, untuk
dijual lagi.
Pewawancara: untung yang mas dapat dipergunakan untuk apa mas?
Narasumber: untung yang saya dapat untuk keperluan sehari-hari mas.
Pewawancara: ini berhubung pembuatan video ini untuk tugas kami mas. Motivasi apa yang
mas berikan untuk kami para mahaasiswa untuk memulai bisnis baru mas?
Narasumber: untuk para mahasiswa, saya ingatkan untuk belajar lebih giat lagi, supaya
mendapat masa depan yang lebih cerah, mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Pewawancara: baik, mas terima kasih atas motivasinya.
Narasumber: iya sama-sama mas.
Pewawancara: Baik terima kasih atas waktu dan kesempatan mas, yang telah meluangkan
waktunya untuk diwawancarai.
Narasumber: baik mas, sama-sama, dan terima kasih kembali.