Observasi UKM

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. Yolan
  • Mulai tanggal Mulai tanggal
Menjadi Tulang punggung keluarga bukanlah hal yang mudah
Mencari nafkah untuk menghidupi keluarga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kebutuhan akan dasar kehidupam, seolah-olah terus memaksa untuk bertahan. Tuntutan ekonomi pun menjadi salah satu faktor yang membuat seorang terus berusaha. Para pelaku usaha pun sekaramg terus berlomba-lomba membuat usaha demi mencukupi kebutuhan hidup. Kebutuhan manusia disini bukan hanya soal sandang pangan, dan papan, tetapi jga ada kebutuhan sekunder keliarga yang harus dipenuhi. Tuntuyan sebagai orang tua adalah menyekolahkan anak-anaknya, anakn-anakpun dituntit untuk menjadi orang sukses dan berguna bagi keluarga, sesama, Nusa dan bangsa.
Berdagang merupakan salah satu usaha yang dilakukan untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga. Begitupun yang dialami oleh ibu Dwi Suryani seorang penjual sayur di gang 11 Maret Glagahsari. Berawal dari bemcana alam yang dialami pada tahun 2012, yaitu gempa bumi, yang menyebabkan perekonomiannya menurun secara drastis, ibu Dwi Suryani bertekad untuk membuka usaha jualan sayur kecil-kecilan, demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Ankmha yang masih sekolah membutuhkan uang untuk membiayai sekolahnya, untuk hidup sehari-hari juga mereka memerlukan makanan. Duduk diam di tempat bukanlah solusi untuk mengatasinya, Dengan stati sebaga single parents juga membuatnya terrus berusaha.
Di masa pendemi sekarang banyak para pelaku usaha mengalami kemerosotan ekonomi, kebijakan pemerintah tentang ppkm semakin mengurangi pemasukan pendapatan bagi para pelaku usaha. Begitupun yang dialami ibu Dwi Suryani, Namun dalam keadaan yang demikian, ibu Dwi Suryani tetap melakukan usahanya berjualan sayur. Sayur yang dijualnya ditanam sendiri, tetapi ada sebagian yang dibeli di pasar lalu di jual lagi. Karena tempat penjualannya yang strategis, ibu Dwi Suryani memperoleh banyak pendapatan perharinya. Berdasarkan observasi UMKM, ibu Dwi Suryani memaparkan bahwa penghasilan perharinya bisa mencapai 1 jt rupiah.
Namun setiap pedagang atau pelaku usaha pasti selalu mengalami Kendala, masalah dalam proses penjualan. Masalah-masalah yang sering dialami ibu Dwi Suryani adalah ketika ada hari yang tidak ada pembelinya sama sekali. Dari penyebab demikian, banyak sayuran yang membusuk dan akhirnya dibuang. Tetapi kerugian ini tidak dialaminya dengan lama, karena berdasarkan observasi ibu Dwi Suryani mengatakan bahwa keuntungan lebih banyak diperoleh daripada kerugian yang dialami.
Dengan usaha tersebut akhirnya ibu Dwi Suryani bisa membiayai sekolah anaknya dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun pesan yang dituangkan dalam kegiatan perdagangan ini, dimana seseorang harus terus berusaha jika memang keinginannya benar-benar mau dicapai,
Pengalaman hidup ibu Dwi Suryani memberikan motivasi kepada semua orang bahwa segala sesuatu itu dimulai dari bawah. Kegagalan bukanlah suatu hambatan untuk terus maju.
 
Back
Atas.