Berlibur ke Jogja belum lengkap tanpa mengunjungi wisata sejarahnya. Salah satu destinasi yang rekomended adalah Monjali atau Monumen Jogja Kembali. Monumen bersejarah ini begitu ikonik karena terdiri atas bangunan dengan bentuk khas. Bentuk piramidanya membuat monumen satu ini terlihat berbeda dengan bangunan serupa di tempat lain. Umumnya sebuah monumen dibangun tinggi menjulang. Dari bentuknya yang unik ini tentu menjadi pilihan menarik untuk liburan dengan suasana berbeda bersama keluarga.
Banyak hal menarik yang bisa kita jumpai di kawasan wisata ini. Anda tak hanya berlibur saja namun akan lebih dekat dengan sejarah dan perjuangan para pahlawan. Dibentuknya monumen bersejarah ini tak jauh dari peristiwa pertempuran 1 Maret yang dilangsungkan untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Banyak benda bersejarah seperti senjata, mesin ketik, dsb yang bisa kita saksikan. Nah bagi yang tertarik berkunjung ke Monjali, berikut ulasan tempat wisata selengkapnya.
Sejarah dibangunnya Monumen Jogja Kembali
Tempat wisata yang buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.30 ini dibangun untuk memperingati jasa para pahlawan terkait peristiwa Agresi Militer Belanda II. Pada peristiwa tersebut pasukan Belanda berhasil menguasai Yogyakarta dan mengasingkan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Kemudian pos pertahanan Belanda diserang oleh pasukan dari Letkol Soeharto. Dari serangan tersebut Belanda mampu dikalahkan dan pada tanggal 27 Desember 1949 kedaulatan RI berhasil diserahkan kembali. Mengingat peristiwa tersebut maka digagaslah monumen bersejarah ini.
Yang menarik di Monumen Jogja Kembali
Monumen yang diresmikan Presiden Soeharto pada 6 Juli 1989 ini berada di lahan seluas 5 hektar. Di lahan seluas ini kita bisa mendapati sebuah bangunan dengan bentuk piramida yang ikonik. Terdapat ukiran di dinding yang berisi 422 nama para pahlawan yang gugur pada perang Clash Kedua 19 Desember 1948-29 Juni 1949. Ada pula replika pesawat serta kolam yang mengelilingi monumen. Berbagai benda klasik seperti mesin ketik, telfon zaman dulu, hingga berbagai senjata menjadi daya tarik lain dari Monjali ini.
Fasilitas
Fasilitas Monjali tergolong lengkap. Monumen bersejarah ini menyimpan berbagai benda bersejarah dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Mulai dari Replika Pesawat Cureng, mesin dengan roda dan tempat duduknya, puisi asli Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar, dan berbagai benda bersejarah lainnya. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati indahnya Taman Pelangi yang ada disekitar area. Berbagai benda bersejarah disimpan rapi dengan keterangan yang jelas sehingga selain sebagai sarana refreshing, Monjali bisa menjadi wisata edukasi untuk seluruh keluarga.
Harga tiket dan lokasi
Harga tiket wisata sejarah ini cukup terjangkau. Yakni 10.000 rupiah per orangnya. Namun untuk rombongan diatas 30 orang akan diberikan discount sebesar 10%. Istimewanya lagi khusus pengunjung dari Panti Asuhan atau murid TK akan diberikan discount khusus sebesar 50%. Secara administratif Monjali berada di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Anda bisa memulai perjalanan dari Malioboro menuju utara. Jika sudah sampai di Ring Road Utara arahkan perjalanan ke kiri dan Monjali ada di kanan jalan.
Itu dia ulasan mengenai tempat wisata Monumen Jogja Kembali yang bisa menjadi referensi liburan seru bersama keluarga kali ini. Semoga bermanfaat.
Banyak hal menarik yang bisa kita jumpai di kawasan wisata ini. Anda tak hanya berlibur saja namun akan lebih dekat dengan sejarah dan perjuangan para pahlawan. Dibentuknya monumen bersejarah ini tak jauh dari peristiwa pertempuran 1 Maret yang dilangsungkan untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Banyak benda bersejarah seperti senjata, mesin ketik, dsb yang bisa kita saksikan. Nah bagi yang tertarik berkunjung ke Monjali, berikut ulasan tempat wisata selengkapnya.
Sejarah dibangunnya Monumen Jogja Kembali
Tempat wisata yang buka setiap hari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.30 ini dibangun untuk memperingati jasa para pahlawan terkait peristiwa Agresi Militer Belanda II. Pada peristiwa tersebut pasukan Belanda berhasil menguasai Yogyakarta dan mengasingkan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Kemudian pos pertahanan Belanda diserang oleh pasukan dari Letkol Soeharto. Dari serangan tersebut Belanda mampu dikalahkan dan pada tanggal 27 Desember 1949 kedaulatan RI berhasil diserahkan kembali. Mengingat peristiwa tersebut maka digagaslah monumen bersejarah ini.
Yang menarik di Monumen Jogja Kembali
Monumen yang diresmikan Presiden Soeharto pada 6 Juli 1989 ini berada di lahan seluas 5 hektar. Di lahan seluas ini kita bisa mendapati sebuah bangunan dengan bentuk piramida yang ikonik. Terdapat ukiran di dinding yang berisi 422 nama para pahlawan yang gugur pada perang Clash Kedua 19 Desember 1948-29 Juni 1949. Ada pula replika pesawat serta kolam yang mengelilingi monumen. Berbagai benda klasik seperti mesin ketik, telfon zaman dulu, hingga berbagai senjata menjadi daya tarik lain dari Monjali ini.
Fasilitas
Fasilitas Monjali tergolong lengkap. Monumen bersejarah ini menyimpan berbagai benda bersejarah dari peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Mulai dari Replika Pesawat Cureng, mesin dengan roda dan tempat duduknya, puisi asli Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar, dan berbagai benda bersejarah lainnya. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati indahnya Taman Pelangi yang ada disekitar area. Berbagai benda bersejarah disimpan rapi dengan keterangan yang jelas sehingga selain sebagai sarana refreshing, Monjali bisa menjadi wisata edukasi untuk seluruh keluarga.
Harga tiket dan lokasi
Harga tiket wisata sejarah ini cukup terjangkau. Yakni 10.000 rupiah per orangnya. Namun untuk rombongan diatas 30 orang akan diberikan discount sebesar 10%. Istimewanya lagi khusus pengunjung dari Panti Asuhan atau murid TK akan diberikan discount khusus sebesar 50%. Secara administratif Monjali berada di Dusun Jongkang, Kelurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Anda bisa memulai perjalanan dari Malioboro menuju utara. Jika sudah sampai di Ring Road Utara arahkan perjalanan ke kiri dan Monjali ada di kanan jalan.