Sebanyak 700-an atlet renang ambil bagian di Kejuaraan Renang Antarsekolah-Perguruan Tinggi se Indonesia yang digelar Forum Klub Renang Sleman di Tirta Krida, AAU, Yogyakarta.
Kejuaraan yang ditujukan sebagai ajang menjaring bibit-bibit perenang dari tingkat sekolah dan perguruan tinggi tersebut mengalami peningkatan animo peserta dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasalnya, pihak panitia hanya menargetkan 600 perenang atlet pelajar serta mahasiswa untuk bisa ambil bagian di ajang tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana, Ismadi, menuturkan kejurnas ini merupakan tahun yang kedua.
Menurut dia banyaknya atlet berkualitas yang tampil menjadikan persaingan bakal lebih ketat.
Dari para peserta, banyak di antara mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Mereka tidak hanya berasal dari DI Yogyakarta maupun Jawa Tengah, tetapi juga dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Sedangkan atlet dari perguruan tinggi di antaranya UGM, UNY, Undip, UPN Veteran, dan UKDW.
"Banyak atlet dari Sekolah Dasar. Ini hal yag bagus karena mereka sudah berlomba sejak dini. Kami berharap banyak bibit yang muncul di kejurnas," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ismadi menjelaskan menjamurnya kejuaraan renang yang digelar di berbagai kota/ kabupaten di Indonesia menjadi bukti bahwa olahraga ini makin digemari masyarakat serta dapat meningkat secara kualitas.
"Agenda kejuaraan memang padat. Ini tentu hal bagus untuk pembinaan atlet. Dengan makin banyaknya kejuaraan, pengalaman lomba atlet kian bertambah. Mereka juga makin matang. Di kejurnas ini, kami berharap kualitas atlet meningkat. Apalagi mereka ikut di beberapa nomor," katanya.
Para atlet mengikuti beberapa nomor karena mereka ingin mengembangkan kemampuan di nomor-nomor yang selama ini bukan menjadi andalannya. Selain itu, mereka berlomba untuk menjadi yang terbaik.
"Atlet renang sudah memiliki spesialisasi, tetapi mereka juga ingin mengembangkan kemampuan di nomor yang lain. Keinginan untuk menjadi yang terbaik membuat mereka tetap akan berlomba secara maksimal di nomor-nomor yang diikutinya," pungkas Ismadi.
Kejuaraan yang ditujukan sebagai ajang menjaring bibit-bibit perenang dari tingkat sekolah dan perguruan tinggi tersebut mengalami peningkatan animo peserta dibandingkan tahun sebelumnya.
Pasalnya, pihak panitia hanya menargetkan 600 perenang atlet pelajar serta mahasiswa untuk bisa ambil bagian di ajang tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana, Ismadi, menuturkan kejurnas ini merupakan tahun yang kedua.
Menurut dia banyaknya atlet berkualitas yang tampil menjadikan persaingan bakal lebih ketat.
Dari para peserta, banyak di antara mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Mereka tidak hanya berasal dari DI Yogyakarta maupun Jawa Tengah, tetapi juga dari Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Sedangkan atlet dari perguruan tinggi di antaranya UGM, UNY, Undip, UPN Veteran, dan UKDW.
"Banyak atlet dari Sekolah Dasar. Ini hal yag bagus karena mereka sudah berlomba sejak dini. Kami berharap banyak bibit yang muncul di kejurnas," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ismadi menjelaskan menjamurnya kejuaraan renang yang digelar di berbagai kota/ kabupaten di Indonesia menjadi bukti bahwa olahraga ini makin digemari masyarakat serta dapat meningkat secara kualitas.
"Agenda kejuaraan memang padat. Ini tentu hal bagus untuk pembinaan atlet. Dengan makin banyaknya kejuaraan, pengalaman lomba atlet kian bertambah. Mereka juga makin matang. Di kejurnas ini, kami berharap kualitas atlet meningkat. Apalagi mereka ikut di beberapa nomor," katanya.
Para atlet mengikuti beberapa nomor karena mereka ingin mengembangkan kemampuan di nomor-nomor yang selama ini bukan menjadi andalannya. Selain itu, mereka berlomba untuk menjadi yang terbaik.
"Atlet renang sudah memiliki spesialisasi, tetapi mereka juga ingin mengembangkan kemampuan di nomor yang lain. Keinginan untuk menjadi yang terbaik membuat mereka tetap akan berlomba secara maksimal di nomor-nomor yang diikutinya," pungkas Ismadi.