Pencapaian vaksin measles rubella (MR) di Jogja dinilai sudah cukup memuaskan. Secara keseluruhan sudah melebihi target yaitu diatas 95% pada tahun 2017.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastuti mengatakan, tingginga angka imunisasi di wilayah Jogja karena gencarnya sosialisasi imunisasi yang dilakukan. "Tahun lalu sudah diatas target. Mudah-mudahan Jogja tahun ini bisa tetap diatas target."kata Kepala Dinas Kesehatan Jogja.
Pencapaian di Kabupaten Kulonprogo adalah sebesar 99,1 %, Bantul 98,3 %, Gunungkidul 99,3 %, Sleman 98,3 % dan Kota Jogja 98,2 %. Meski sudah melebihi target pihaknya tidak menampik adanya penolakan segelintir pihak terhadap pemberian vaksin imunisasi. Hal tersebut dikarenakan minimnya informasi yang didapatkan.
Kepala Dinas Kesehatan Jogja mengatakan bahwa jika imunisasi tidak dilakukan, maka saat anak berkembang menjadi dewasa tidak memiliki kemampuan untuk melawan penyakit.
Dalam sosialisasi mengenai pentingnya vaksin imunisasi ini dijadwalkan akan dilakukan pada bulan November 2018. Sosialisasi ini akan melibatkan lintas sektor, dari mulai ustad hingga perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastuti mengatakan, tingginga angka imunisasi di wilayah Jogja karena gencarnya sosialisasi imunisasi yang dilakukan. "Tahun lalu sudah diatas target. Mudah-mudahan Jogja tahun ini bisa tetap diatas target."kata Kepala Dinas Kesehatan Jogja.
Pencapaian di Kabupaten Kulonprogo adalah sebesar 99,1 %, Bantul 98,3 %, Gunungkidul 99,3 %, Sleman 98,3 % dan Kota Jogja 98,2 %. Meski sudah melebihi target pihaknya tidak menampik adanya penolakan segelintir pihak terhadap pemberian vaksin imunisasi. Hal tersebut dikarenakan minimnya informasi yang didapatkan.
Kepala Dinas Kesehatan Jogja mengatakan bahwa jika imunisasi tidak dilakukan, maka saat anak berkembang menjadi dewasa tidak memiliki kemampuan untuk melawan penyakit.
Dalam sosialisasi mengenai pentingnya vaksin imunisasi ini dijadwalkan akan dilakukan pada bulan November 2018. Sosialisasi ini akan melibatkan lintas sektor, dari mulai ustad hingga perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI)