Aplikasi Sugeng Rawuh Malioboro Dalam Persiapan, Apa Fungsinya?

Aplikasi sugeng rawuh merupakan aplikasi yang sedang disiapkan oleh Pemerintah Kota(pemkot) Yogyakarta. Aplikasi ini menjadi salah satu cara penertiban wisatawan yang datang ke Malioboro Yogyakarta. Simak penjelasannya.

Fungsi Aplikasi Sugeng Rawuh Untuk Wisatawan Malioboro

1. Aplikasi Sugeng Rawuh Malioboro Dalam Persiapan, Apa Fungsinya (Youtube.com).jpg


Kepala Unit Pelaksana Teknis atau UPT Kawasan cagar Budaya Yogyakarta, Ekwanto mengatakan aplikasi yang terbaru ini sebenarnya hasil dari pengembangan aplikasi Sowan Jogja yang sudah meluncur lebih dulu.

Fungsinya untuk wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata utama di kota Jogja yaitu Malioboro. Aplikasi ini dapat dijalankan apabila telah terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi.

UPT Kawasan Cagar Budaya sampai saat ini sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Yogyakarta. Tujuannya yaitu untuk merealisasikan rencana besar yang berhubungan dengan aplikasi ini. Hal ini menjadi jalan mudah bagi para wisatawan sehingga tidak perlu repot membuka banyak aplikasi saat berada di area Malioboro.

UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta bisa secara otomatis mengetahui berapa jumlah wisatawan yang ada. Selain itu juga pengaturan arus masuk bisa terkendali dengan baik dan tertib.

"Cukup satu aplikasi saja semuanya terhubung dengan mudah. Pengaturan arus masuk ke Malioboro dan pembatasan wisatawan dapat berlangsung mudah". lanjutnya.

Menurut Ekwanto, pengaturan dan pembatasan jumlah wisatawan yang masuk ke Malioboro butuh penanganan yang tidak mudah. Hal ini karena kawasan wisata Malioboro ini memiliki banyak pintu masuk. Selain itu tidak ada sistem tiket masuk selayaknya destinasi wisata.

"Malioboro memperbolehkan setiap orang berkunjung dengan mudah. Beda dengan kawasan wisata lain seperti jika dibandingkan dengan Taman Pintar. Disana ada pintu masuk yang khusus begitu juga keluarnya. Maka aplikasi terbaru ini kita kembangkan secara baik dan terintegrasi dengan PeduliLindungi." kata Ekwanto.

Sebagaimana kita ketahui bahwa ada 17 pintu masuk ke Malioboro. Sehingga membutuhkan sistem yang tepat untuk mengatasinya seperti Aplikasi sugeng rawuh. Ekwanto mengatakan bahwa untuk menuju ke Malioboro terdapat 17 pintu masuk. Dengan begitu akan sulit mengatur dan menjaga arus masuk dari wisatawan tersebut.

"Petugas pengamanan akan mengawasi agar semua wisatawan yang berkunjung dipastikan tetap menjaga prokes. Kami juga melakukan beberapa cara seperti sampling acak rapid test antigen untuk wisatawan setiap hari Sabtu dan Minggu. Hal ini kami lakukan masing-masing 100 tes setiap harinya" lanjutnya.

Strategi pada pekan ini, sampling acak dilakukan sore hari sehingga banyak wisatawan yang terjaring. Ekwanto juga menuturkan bahwa pekan lalu telah digelar sampling rapid test untuk pagi hari. Namun wisatawan yang terjaring tidak banyak sebab situasi dan kondisi masih sepi.

Vaksin untuk wisatawan yang telah disiapkan nantinya untuk mereka tanpa memandang KTP. Program vaksinasi tersedia 100 dosis vaksin setiap harinya dan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung Malioboro yang berasal dari manapun. Aplikasi sugeng rawuh menjadi solusi penanganan wisatawan yang datang ke Malioboro.
 
Back
Atas.